Kamis, 12 September 2013

Museum Gajah: Dirampok Kusni Kasdut hingga Kecurian Emas

http://images.detik.com/customthumb/2013/09/12/10/162504_museumgajahd.jpg?w=460
Museum Nasional
Kusni yang konon adalah tentara pejuang yang melawan penjajah Belanda pada masa revolusi 1945 dan gagal masuk TNI beberapa kali karena ditolak itu sudah menjadi residivis saat mencuri di Museum Gajah.

Kusni yang bernama asli Waluyo itu pada tahun 1960-an, dengan sepucuk pistol menembak seorang keturunan Arab kaya raya bernama Ali Bajhened, kemudian namanya makin berkibar sebagai pencuri benda seni saat dia merampok Museum Gajah pada 31 Mei 1961.

Kusni menyamar dengan mengenakan seragam polisi, masuk ke museum, menyandera pengunjung dan menembak mati seorang petugas museum. 11 Permata koleksi museum dibawa lari.

Kusni kemudian ditangkap saat menjual permatanya di Semarang. Kusni, konon, membagikan harta rampokannya pada orang-orang miskin hingga dia dijuluki 'Robin Hood Indonesia'. Kusni kemudian dijatuhi hukuman mati atas kejahatan yang dilakukannya.

Di penjara, Kusni kemudian bertobat dan dia dibaptis menjadi pemeluk Katolik dengan nama Ignatius Waluyo. Sebelum dihukum mati, Kusni sempat membuat lukisan Katedral dari gedebok pisang yang masih tersimpan di Katedral Jakarta.

Kabar grasinya yang ditolak presiden diterimanya saat dia mendekam di LP Kalisosok pada Februari 1980. Kusni kemudian dieksekusi pada 16 Februari 1980 di dekat kota Gresik, Jawa Timur


sumber | oke77.blogspot.com

Museum Nasional atau yang populer juga disebut Museum Gajah baru saja kehilangan 4 koleksi benda purbakala berlapis emas. Pencurian ini bukan kali ini menimpa museum yang terletak di jantung ibukota Jakarta. Dulu sekali, tahun 1961, ada seorang pencuri benda seni legendaris, Kusni Kasdut, yang melancarkan aksinya di museum ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar