Tom menjadi pejantan dominan bukan karena pilihan manusia. 'Gelar' ini didapatnya karena berhasil mengalahkan orangutan jantan lainnya dalam beberapa perkelahian.
Dengan gelar ini, dia mendapat beberapa keistimewaan antara lain lebih bebas meng*-w*-n-i orangutan betina di wilayah itu. Dia juga dia memiliki semacam wilayah kekuasaan sehingga dia akan disegani orangutan lainnya.
Sore itu Tom sedang asyik makan nangka. Dengan lahap dia memakan buah berwarna kuning itu. Beberapa babi hutan meningkahi makan sore Tom, sehingga beberapa kali Tom harus mengusir babi itu dengan sebelah tangannya.
Bahkan ada pula anak orangutan yang mendekati Tom. Tangannya terulur minta bagian. Hmmm tapi rupanya Tom sedang lapar berat, sehingga dia tidak mau membaginya.
Ada pula Siswi, orangutan betina yang 5 tahun lebih tua dari Tom. Dia duduk dengan manis di depan Tom. Mungkin Siswi sedang menggoda Tom. Sayang, nangka lebih menggoda bagi Tom daripada sesosok Siswi.
Tak jauh dari Tom, di atas pohon, sang ibunda, Tut sedang bersantai. Adik Tom yang masih berusia dua tahun bergelantungan di dahan, tak jauh dari induknya. Umumnya, anak orangutan bergantung pada induknya sampai berusia sekitar 7 tahun. Selama masa pengasuhan, sang induk sangatlah protektif pada anaknya.
"Jika jarak melahirkan terlalu dekat antara anak yang satu dan yang lain bisa mengakibatkan kematian induk orangutan karena pendarahan," terang Yomie.
"Kita beruntung sore ini bertemu Tom, kemarin selama 4 hari saya mengajak tamu, kami tidak ketemu Tom sama sekali," imbuh Yomie.
sumber | oke77.blogspot.com | http://travel.detik.com/read/2013/08/29/104132/2343857/1519/inilah-tom-orangutan-ganteng-yang-terkenal-di-tanjung-puting?v9922021381
Tidak ada komentar:
Posting Komentar